Minggu, 24 April 2011

Manusia dan Keindahan

Manusia dan Keindahan

A. Keindahan
1. Pengertian Keindahan.
Keindahan berarti bagus, cantik, atau elok. Kedindahan identik dengan kebenaran. Keduanya memiliki sifa t abadi dan semakin bertambah. Sesuatu yang tidak benar, jelas tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak tergantung pada selera perseorangan.
Keindahan bersifat abstrak dan baru dapat dikomunikasikan setelah mempunyai bentuk. Misalnya seperti lukisan, pemandangan, tubuh, dll. Dalam bahasa inggris, keindahan dipisahkan menjadi beauty yang berarti keindahan dan beutifull yang berarti benda yang indah. Dari luasnya pengertian keindahan, dapat dibedakan menjadi tiga :
1. Keindahan dalam arti luas,
artinya keindahan yang dipahami secara luas, seperti keindahan seni, keindahan alam, moral, dan intelektual.
2. Kedindahan setetis murni,
keindahan ini menyangkut pengalaman seseorang dalam hubungannya denagn segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan da;am arti terbatas,
hanya menyangkut keindahan yang diserapnya dari penglihatan berupa bentuk dan warna.

2. Nilai Estetik,
nilai yang terhubung dengan sesuatu yang di dalamnya terdapat pengertiankeindahan disebut nilai estetik. Nilai estetik dipengaruhi oleh nilai eksenttrik dan nilai intrinsik. Sebagai contoh adalah puisi. Bahasa, sajak, baris, rima adalah sifat ekstrinsik, sedangkan pesan yang ingin disampaikan disebut nilai intrinsik. Atau tari, nilai ekstrinsik nya adalah segala jenis gerakan dan kostum, sedangkan nilai intrinsik nya adalah pesan yang ingin disampaikan.

3. Kontemplasi dan Ekstansi,
Keindahan tidak terlepas dari seni. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar di diri manusia untuk menciptakan keindahan, sedangkan eksansi adalah dasar dari diri manusia untuk merasakan dan menyatakan keindahan. Apabila keduanya disatukan maka akan timbul penilaian bahwa sesuatu itu indah atau tidak.

4. Apa Sebab Manusia Menciptakan Keindahan?
Pengunkapan keindahan dalam karya seni, dilandasi oleh tujuan dan miotivasi. Berikut adalah beberapa alasan/ motivasi seniman menciptakan keindahan :
a. Tata nilai yang telah usang,
tata nilai dalam adat istiadat zaman suku kadang tidak sesuai dengan nilai moral dan martabat manusia. Sepertikawainpaksa, dll. Ini dikatakan tidak indah, untuk itu harus disingkirkan dan digantikan dengan ynag lebih indah. Inilah yang mengilhami roman siti nurbaya, habis gelap terbitlah terang, dll.
b. Kemerosotan zaman,
kemerosotan zaman ditandai dengan rusaknya nilai moral yang terermin dari perbuatan manusia yang melanggar tata norma, agama, dll. Ini tidak baik. Sesuatu yang tidak baik, adalah tidak indah, untuk itu harus digantikan dengan sesuatu yang indah.
c. Penderitaan Manusia,
Banyak faktor yang mempengaruhi penderitaan, tapi yang paling dominan adalah faktor dari diri sendiri seperti keserakahan, egois, nafsu, dll. Ini tidak baik, sehingga tidak indah, untuk itu perlu dilenyapkan dan digantikan dengan yang lebih indah.
d. Keagungan Tuhan,
Tuhan adalah pencipta keindahan yang Maha Agung. Alam, manusia, dan dunia ini diciptakan dengan sangat indah. Untuk itu jika ada orang-orang yang ingin merusak keindahan itu, seperti merusak alam, harus disingkirkan.

B.Renungan
renung berari memikirkan sesuatu secara diam-diam, sedangkan renungan adalah hasil dari merenung. Ada beberapa teori untuk menciptakan seni dari renungan.
1. Teori Pengungkapan,
dalil dari teroi ini adalah 'seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia'.
2, Teori Metafisik,
Teori ini adalah salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang menjelaskan teori peniruan yang menjelaskan bahwa seni adalah tiruan dari realita yang ada. dunia adalah tiruan dari realita ke-Ilahian. sedangkan seniman meniru dari realita keduniaan. Sesuatu yang meniru berarti tidak seindah yang ditiru. Menurut Arthur Schopenhauer, seniman yang besar adlaah seseorang yang mampu dalam perenungannya menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya samapi ke pada maknanya yang dalam, yakni memahami ide-ide hakiki.
3. Teori Psikologis,
di dunia modern, pemahaman terhdap seni tidak terlepas dari ilmu psikologi. Misalnya, menurut psikoanalisa, seni adalah pemenuhan dari keinginan-keinginan bawah sadar dari seorang seniman. Di dalam teori ini tercakup0 juga teroi permaiann, yang menyatakan seni pada awalnya berasal dari keinginan manusia untuk bermain-main. Satu lagi yang termasuk di dalam teori adalah teori penadaan, yang memandang snei sebagai tanda/ lambang dari perasaan manusia.

C. Keserasian,
Keserasian bersalah dari kata serasi dan bentuk dasar rasi yang berarti cocok. Dalam kerserasian terdapat kesatuan, pertentangan, keseimbangan, dll. Pertentangan yangmenghasilkan keserasian misalnya musik yang berasal dari berbagai suara yang saling bertentangan, atau lukisanyang terdiri dari berbagai warna yang saling bertentangan.
1. Teori Obyektifitas dan Subyektifitas,
Teori Onyektifitas memandang bahwa keindahan itu ada ciri-cirinya yang telah melekat pada sesuatu yang indah, terlepas dari siapapun yang memandanngnya. salahsatu pendukung teroi ini adalah Plato. Sedangkan teroi subyektifitas memandang sebaliknya, bahawa keindahan itu berasal dari perasaan dan tidak tergambarkan berdasar ciri-ciri tertentu.
2. Teori Perimbangan,
Teori ini berkembang sejak zaman Yunani kuno, yang menggambarkan bahwa berdasar ilmu matematik yang berimbang, akan timbul suatu keindahan dan keserasian. Misalnya jumlah tiang dan besar kecilnya pada kuil Arthenon merupakan hasil dari perimbangan yang menciptakan keindahan. Atau, seutas senar gitar apabila dipadu dengan senar lain dengan perimbangan yang tepat, akan menghasilkan suara yang selaras. Namun akhirnya teori ini runtuh, karena keindahan itu bersifat abstark dan berasal dari pikiran manusia. Sementara setiap manusia memiliki pemikiran yang berbeda-beda tentang keindahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar